Jumat, 16 Desember 2016

Laporan Fieldtrip Pertanian Berlanjut Fakultas Pertanian UB

LAPORAN FIELDTRIP
PERTANIAN BERLANJUT

 






KELOMPOK G1
1.      FAJAR ARIF RAMADAN                   145040100111001
2.      DEWI MASFUFAH                           145040100111007
3.      ISMA INDAH TRI CAHYA                 145040100111010
4.      AKHMAD RAGIL SANTOSO             145040100111011
5.      RIKA YESI APRIANI                          145040100111025
6.      IVAN BAYU PRATAMA                    145040100111035
7.      MEIDIANA PRASTIWI                      145040100111036
8.      CAHYO SUKARSONO                      145040100111042
9.      SHINTA AMELYA SANDRA              145040100111049
10.  ACH. FARIKHUL MUKMININ           145040100111058



UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
MALANG
2016

LatarBelakang
Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris tentu pertanian adalah salah satu bidang usaha yang tersebar di seluruh daerah. Pertanian di Indonesia di masa sebelumnya sangat identik dengan pengejaran terhadap hasil produksi yang sebesar-besarnya atau melimpah ruah yang dapat dikatakan menghalalkan segala cara. Pengabaian lingkungan agroekosistem menyebabkan kerusakan demi kerusakan mulai bermunculan dalam dunia pertanian maupun lingkungan secara luas.
Berdasar pada berbagai permasalahah yang terus bermunculan tersebut, maka kemudian muncul konsep keberlanjutan (sustainability) sebagai jawaban atau solusi. Hal yang menjadi pokok pandangan dari pemikiran ini adalah bahwa segala sesuatu harus dilandasi prinsip kelestarian, sehingga tidak menyebabkan kerusakan-kerusakan. Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) merupakan implementasi dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) pada sektor pertanian. Konsep strategi pembangunan sebelumnya yang terfokus pada tujuan pertumbuhan ekonomi tinggi terbukti telah menimbulkan degradasi kapasitas produksi maupun kualitas lingkungan hidup. Sehingga sistem pertanian berlanjut ini merupakan sistem pertanian yang layak secara ekologi, ekonomi dan sosial.
Pada tingkat bentang lahan pengelolaannya diarahkan pada upaya menjaga kondisi biofisik dengan pemanfaatan biodiversitas tanaman pertanian untuk mempertahankan keberadaan polinator, untuk pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit, kondisi hidrologi, serta mengurangi emisi karbon. Banyak macam penggunaan lahan yang tersebar di seluruh bentang lahan, yang mana komposisi dan sebarannya beragam tergantung pada beberapa faktor antara lain iklim, topografi, jenis tanah, vegetasi dan kebiasaan serta adat istiadat masyarakat yang ada disekelilingnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap konsep dasar pertanian berlanjut di daerah tropis dan pelaksanaannya ditingkat lansekap menjadi penting. Maka dari itu, dilakukan kegiatan fieldtrip mengenai pertanian berlanjut di Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Malang sebagai upaya dalam pengenalan pengelolaan bentang lahan yang terpadu.




Downloaddaftarisi

Download