LAPORAN
FIELDTRIP
PERTANIAN
BERLANJUT
KELOMPOK G1
1.
FAJAR ARIF RAMADAN 145040100111001
2.
DEWI MASFUFAH 145040100111007
3.
ISMA INDAH TRI CAHYA 145040100111010
4.
AKHMAD RAGIL SANTOSO 145040100111011
5.
RIKA YESI APRIANI 145040100111025
6.
IVAN BAYU PRATAMA 145040100111035
7.
MEIDIANA PRASTIWI 145040100111036
8.
CAHYO SUKARSONO 145040100111042
9.
SHINTA AMELYA SANDRA 145040100111049
10. ACH.
FARIKHUL MUKMININ 145040100111058
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
FAKULTAS
PERTANIAN
PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS
MALANG
2016
LatarBelakang
Indonesia
yang dikenal sebagai negara agraris tentu pertanian adalah salah satu bidang
usaha yang tersebar di seluruh daerah. Pertanian di Indonesia di masa
sebelumnya sangat identik dengan pengejaran terhadap hasil produksi yang
sebesar-besarnya atau melimpah ruah yang dapat dikatakan menghalalkan segala
cara. Pengabaian lingkungan agroekosistem menyebabkan kerusakan demi kerusakan
mulai bermunculan dalam dunia pertanian maupun lingkungan secara luas.
Berdasar
pada berbagai permasalahah yang terus bermunculan tersebut, maka kemudian
muncul konsep keberlanjutan (sustainability)
sebagai jawaban atau solusi. Hal yang menjadi pokok pandangan dari pemikiran
ini adalah bahwa segala sesuatu harus dilandasi prinsip kelestarian, sehingga
tidak menyebabkan kerusakan-kerusakan. Pertanian berkelanjutan (sustainable
agriculture) merupakan implementasi dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) pada sektor pertanian. Konsep strategi pembangunan sebelumnya
yang terfokus pada tujuan pertumbuhan ekonomi tinggi terbukti telah menimbulkan
degradasi kapasitas produksi maupun kualitas lingkungan hidup. Sehingga sistem
pertanian berlanjut ini merupakan sistem pertanian yang layak secara ekologi,
ekonomi dan sosial.
Pada
tingkat bentang lahan pengelolaannya diarahkan pada upaya menjaga kondisi
biofisik dengan pemanfaatan biodiversitas tanaman pertanian untuk
mempertahankan keberadaan polinator, untuk pengendalian gulma, pengendalian
hama dan penyakit, kondisi hidrologi, serta mengurangi emisi karbon. Banyak
macam penggunaan lahan yang tersebar di seluruh bentang lahan, yang mana
komposisi dan sebarannya beragam tergantung pada beberapa faktor antara lain
iklim, topografi, jenis tanah, vegetasi dan kebiasaan serta adat istiadat
masyarakat yang ada disekelilingnya.
Berdasarkan
penjelasan di atas, peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap konsep dasar
pertanian berlanjut di daerah tropis dan pelaksanaannya ditingkat lansekap
menjadi penting. Maka dari itu, dilakukan kegiatan fieldtrip mengenai pertanian berlanjut di Desa Tulungrejo,
Kecamatan Ngantang, Malang sebagai upaya dalam pengenalan pengelolaan bentang
lahan yang terpadu.
Downloaddaftarisi
Download